Kepadatan tersebut tidak hanya terdapat di jalan raya saja, trotoar pun ikut padat. Bukan padat karena pejalan kaki, melainkan dipenuhi oleh sepeda motor. Pejalan kaki yang merupakan minoritas terdesak dan terpaksa berjalan merapat diantara motor-motor yang menguasai trotoar. Akibatnya trotoar pun menjadi berlubang-lubang.
Trotoar bukan tempat khusus pejalan kaki saja di jakarta ini. Para pejalan kaki harus waspada dan selalu berhati-hati...
Namun jangan jadikan kepadatan lalu lintas dan resiko yang mungkin timbul tersebut menjadi alasan untuk tidak memilih berjalan kaki. Berjalan kaki adalah olahraga ringan dan murah yang dapat kita lakukan kapan saja. Bagi pekerja yang duduk di balik meja seperti saya ini, waktu lebih banyak digunakan untuk duduk dan duduuk saja di tempat duduk kerja. Hanya ada olahraga jari saja yang saya lakukan di balik komputer. Tau gak olahraga jari apa yang aku maksud? Ya, menurutku mengetik di keyboard adalah gerakan terbanyak yang dilakukan di kantor, benar bukan?
Jadi selama saya punya waktu dan tidak sedang terburu-buru, selalu saya usahakan untuk berjalan kaki. Toh, menurut salah satu iklan susu kalsium yang ditayangkan di TV, kita perlu berjalan kaki minimal 1000 langkah per hari. Wah, perlu dihitung yah..?
Untuk itu, apa saja sih yang perlu dipersiapkan untuk berjalan kaki dengan aman di tengah kepadatan jakarta ini? Hal yang paling tampak adalah sebagai berikut :
- Alas kaki. Alas kaki yang dibutuhkan selain ukuran yang pas adalah alas kaki dengan sol yang cukup sehingga pijakan kaki kita pada tanah tidak akan terasa sakit. Mungkin sebaiknya lebih baik menggunakan sepatu dibanding sandal, agar gerakan kita tidak akan terganggu gerakan sandal terutama saat kita butuh berlari.
- Masker debu. Benda ini sebenarnya tidak begitu penting, tapi ini menjadi penting agar kita tidak menghirup banyak asap kendaraan bermotor. Kalau saya memilih tidak memakai ini pada pagi hari, karena pada pagi hari, udara tergolong masih segar. Tapi harus pagi-pagi sekali loh ya... (eh iya aku belum punya masker debu ini)
- Berhati-hati dan lihat setiap langkah yang akan kita pijak. Seperti yang saya sebutkan tadi, jalan di trotoar ada yang berlubang, jadi jangan sampai kaki Anda terperosok ke dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar