Pages

Ads 468x60px

Selasa, 07 Februari 2012

Saat Donor Darah Untuk Pertama Kalinya

"Mau donor darah kok ragu?? Padahal darah yang kita keluarkan juga akan tergantikan oleh tubuh kita kan... Pelit amat sihh..." Itu adalah pikiran yang sering berputar-putar dipikiranku saat ada acara donor darah di tempatku. Pikiran itu mulai muncul sejak aku SMA, pertama kalinya ada event donor darah di sekolahku. Tapi selalu ada pikiran lain yang menyangkalnya. "Ih kan belum pernah donor darah, ntar kalo kenapa2 gimana??" Akhirnya aku mencari-cari teman yang mau donor bareng, biar ada temennya gitu. Eh tapi alhasil, tidak ada satupun teman terdekatku yang mau, karena sama-sama takut.

 Hal itu terjadi berkali-kali. Setiap ada event donor darah yang diadakan di kampus berkali-kali tetap saja terlewatkan karena aku takut dan tak ada teman yang mau diajak untuk menemani. Sempat ingin mengajak kakakku, dan dia sudah bersedia menemani, tapi selalu saja terkendala sesuatu yang akhirnya tidak jadi juga.

"Wah gimana nih, udah sejak SMA keinginanku itu tertunda, masa udah kerja belum pernah sama sekali donor darah??" Kebetulan tadi pagi ada event donor darah di kantor kwarnas, dan aku telah membulatkan tekad. Walaupun tidak ada satupun teman yang mau diajak donor darah, aku akan tetap terus berjalan dan mendonorkan darahku.

Aku berangkat sendiri menuju ruang auditorium kwarnas. Suara langkahku beriringan dengan suara degup jantungku. Saat tiba disana yang kutemui adalah tentara, pegawai dishub, dan hanya beberapa pegawai pertamina. Duduk menunggu antrian dengan mulut yang terus komat-kamit membuatku jadi tak sabar untuk segera dieksekusi.

"Diana Wenny..!!" Terdengar suara lantang seseorang memanggil. Huaaa.. akhirnyaa.. akupun mengambil posisi terlentang dan tak lupa menutup kakiku dengan selimut. Saat jarum ditusukkan, bless... Ternyata benar rasanya hanya seperti digigit semut... Digigit semut bergigi raksasa..!!!

Hanya sekitar 15 menit prosesi tersebut. Akhirnya saat kantong darahku sudah penuh, terlepaslah sudah gigi raksasa semut itu dari tanganku.. Rasa syukur yang teramat sangat terucap padaku karena aku telah berani melewati rasa ketakutan ku selama ini, walau sebenarnya tanganku masih terasa kemeng hingga saat ini, pfuihh..

Kemudian aku langsung berdiri tegap, mengambil susu dan popmi yang diberikan panitia, dan segera kembali ke ruanganku yang berada di lt.10. Lift belum tiba dan belum terbuka di lt.10, pandanganku mulai kunang-kunang, badanku lemas dan pusing. Kulangsung segera membuka susu pemberian tadi dengan terburu-buru.

Pintu lift terbuka, aku langsung mengambil langkah cepat menuju lobi, dan tak kuat melangkah lagi hingga kuterduduk di sofa. Keringat dingin bercucuran, badan panas dingin, pusing, mual, macam2 rasanya. Seperti ini toh rasanya donor darah.

Tapi ini hanya awal mula kawan... Jika ada event lagi aku akan persiapkan diriku dengan baik. Makan yang banyak, minum yang banyak. Hehe.. Insya Allah niat baik akan dimudahkan oleh Allah SWT. Amiin...

1 komentar:

sikacamatakuda mengatakan...

aku belom pernah mb we..
Terakhir kali mau donor minggu lalu. Sudah membulatkan tekad sampe perut mendadak mules, eh..ditolak gara2 hb nya nggak cukup -.-

"Digigit Semut Raksasa!!!" --> LOL
-Ulfa-

 

Sample text

Sample Text

Sample Text