Pages

Ads 468x60px

Senin, 06 Februari 2012

Renunganku : Seimbangkah Usaha Kita Untuk Urusan Dunia dan Untuk Akherat ?

Apa sih kebutuhan pokok kita selain sandang, pangan, dan papan? Menurutku sebagai manusia kita memerlukan siraman rohani, karena jelas kita tidak hanya hidup di dunia saja, melainkan di akherat kelak.

Karena ada dunia akherat kita pasti mempersiapkan keduanya bukan? Di dunia persiapan tersebut meliputi pendidikan sejak dini, dari TK hingga perguruan tinggi, ada pula yang melengkapi dengan soft skill, ketrampilan-ketrampilan, penguasaan beberapa bahasa asing, dll. Sungguh luar biasa ikhtiar kita, sehingga saat ini kita dapat meraih impian dan cita-cita, yang dulu hanya angan-angan saja. Dan ikhtiar tersebut tidak bisa berhenti begitu saja setelah kita meraih impian kita. Kita harus haus akan informasi dan pengetahuan untuk mengupgrade diri kita dan meraih impian-impian kita selanjutnya yang sangat luar biasa.

      


Bagaimana dengan persiapan kita untuk akherat?
Sebagai muslim, kita pasti menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, seperti yang selalu diajarkan kepada kita sejak dini. Kita jalani rukun Islam (syahadat, sholat 5 waktu, puasa, zakat, haji jika mampu), menjalankan sunnah Rasulullah SAW, dan berbuat baik kepada sesama. Itu adalah kewajiban kita sebagai orang muslim. Dan Apa yang kita dapatkan? Rahmat dan barokah yang diberikan oleh Allah sungguh berlimpah. Apakah kamu bisa merasakannya? Udara yang kita hirup, fisik yang sehat segar bugar, akal pikiran, dan lihat apa yang sudah kita peroleh di dunia ini.... Karir dan harta yang kamu miliki..

Itu masih nikmat pemberian Allah yang kita peroleh di dunia. Bagaimana dengan nikmat yang kita peroleh di akherat? Saat amal baik dan amal buruk kita mulai diperhitungkan. Apakah kamu merasa amal perbuatanmu di dunia ini sudah cukup untuk bekal di akherat? Kalau saya merasa tidak, masih sangat keciiiil sekali untuk diperhitungkan sebagai bekal di akherat.


Selama ini saat saya membaca Al Quran, ya saya hanya membacanya. Berbeda sekali saat kita membaca buku atau novel yang kita langsung mengerti maksud dan alur ceritanya saat itu juga. Al Quran ditulis dengan bahasa arab, membuatku tak mengerti maksudnya saat membacanya, sama saja saya hanya melafalkannya dengan bahasa Al Quran. Jika ingin benar-benar mengerti maksudnya, kita juga tidak bisa membaca terjemahannya begitu saja, ada penafsiran isi Al Quran seperti yang ada pada tafsir ibnu katsir. Selain itu, cara membacaku saja masih pas-pas an.. Entah apakah itu sudah tepat dalam tajwid dan makhrorijul huruf nya atau tidak. Padahal Al Quran dan hadist adalah pedoman hidup kita, kalo kita tidak mengerti penafsiran nya, apa yang akan dijadikan pedoman kita?

Jadi, sebagai muslim jangan berhenti belajar ilmu Agama Islam. Belajarlah kepada orang yang lebih mengetahui. Terus dan teruslah belajar. Cari lembaga pendidikan atau kursus agama Islam, atau ikutilah kajian-kajian agama Islam di masjid atau mushola terdekat. Perkuatlah pedoman hidup kita melalui pemahaman kita terhadap Al Quran dan hadist dan selalu mendekatkan diri pada Allah.

Semoga kita bisa tetap istiqomah berada di Jalan Allah. Amiin..



Nb.
Ini hanya hasil perenunganku saja..
Maaf jika ada salah kata, mohon koreksi.. Karena saya hanyalah orang biasa yang masih belajar.
Terima kasih..

0 komentar:

 

Sample text

Sample Text

Sample Text