Pages

Ads 468x60px

Rabu, 21 Mei 2008

Maraknya wisata Belanja, setujukah anda?

Mungkin semua akan mengiyakan, tanda setuju dengan pernyataan judul diatas.

Ada banyak fakta yang mendukung hal tersebut,
Pertama, saat kita rekreasi ke suatu tempat pasti anda akan diantarkan ke pusat perbelanjaan oleh pihak tour & travel anda tanpa anda memintanya. Ini adalah suatu strategi yang baik dilakukan untuk memakmurkan ekonomi lokal daerah tersebut.

Selain itu, Coba lihatlah di kota kita, mall-mall semakin menjamur. Saat ini pusat perbelanjaan bukan lagi tempat orang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukan saja , tapi sudah menjadi kebutuhan hidup dan gaya hidup.
Saat ini yang barang yang dibeli bukan lagi barang yang memang diperlukan. Berpotong-potong baju diborongnya, jelas baju-baju itu bermerk dan otomatis harganyapun tinggi. Tapi dasar dia membeli bukan karena dia perlu baju itu karena baju lainnya sudah tidak sesuai dalam artian sudah kekecilan/kebesaran/sudah usang, tapi untuk koleksi atau bahkan HOBI!!

Sebenarnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan akan gaya hidup tersebut. Karena ada beberapa pihak yang diuntungkan, Pedagang yang menjual dagangan pasti akan memperoleh banyak keuntungan (laba) yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan perekonomian di daerah tersebut, dan juga yang pasti para pembelinya.

Dari fenomena tersebut muncul pemahaman, "asal ada duit semua lancarr".

Tapi masih ingatkah anda terutama yang mempunyai gaya hidup tersebut akan hidup dan nasib saudara-saudara kita yang lain?
Kemiskinan masih banyak. Coba lihat bagaimana geliat mereka ketika minyak tanah mulai langka dan mahal? atau ketika ada pengumuman bahwa tak lama lagi harga BBM akan melonjak? Pemerintah memberikan BLT sebagai kompensasi harga BBM yang naik, tapi sudah berapa daerah yang menolak bantuan tersebut sebagai sikap toleransi kepada keluarga miskin lainnya yang tidak terdaftar sebagai penerima BLT, atau karena alasan yang lain?

Memang rejeki orang berbeda-beda dan sudah ada yang mengaturnya. Tapi sebagian harta yang kita miliki adalah milik mereka.

Pemahaman "asal ada duit semua lancar" bisa diarahkan ke hal yang lebih baik lagi. asal ada duit, dalam artian kalau kita berkecukupan, semua lancar, diartikan kita dapat membantu sesama.

Bukankah anda akan ikut bahagia jika melihat ada orang lain yang bahagia dan tersenyum di depan anda sambil memegang tangan anda mengucapkan terima kasih?

Ini adalah suatu pelajaran hidup bagi teman-teman dan bagi saya sendiri. Saya yakin teman-teman semua menyadari hal tersebut dan mempunyai hati yang mulia terhadap sesama.

3 komentar:

iaai mengatakan...

buat wen-chan...jangan konsumtif ya...buat temen" juga be more carings ...

Anonim mengatakan...

hehehw...
kalo pas lagi butuh mah...qta juga diuntungin bangedh!!
hmm...
kaya aq ma riska kmaren..
*y gag ka..?!
balik ke qtanya aj sii..
pinter2nya aj bikin priority....

Unknown mengatakan...

Betul sekali.. Memang tidak ada yang perlu dipermasalahkan.. Keberadaan tempat-tempat wisata belanja justru dapat dimanfaatkan secara positif, sebagai wadah untuk memperkenalkan dan memasarkan produk lokal..
Best Regards www.fitinline.com

 

Sample text

Sample Text

Sample Text